Berbenah Menyambut Bulan Berkah
Berbenah Menyambut Bulan Berkah

Tanpa terasa, kita akan memasuki Bulan Ramadhan. Bulan yang penuh dengan limpahan keberkahan. Satu kebaikan bernilai ganda, momen dimana Allah bermurah hati atas pahala yang diberikan pada setiap hamba. Namun yang menjadi pertanyaan, benarkan kita betul-betul merinduinya?

Jawabannya ada pada bagaimana aktivitas lahiriah maupun bathiniah sebelumnya. Bila di dua bulan sebelumnya yakni saat menjalani bulan Rajab dan Sya’ban, kita sudah terbiasa dengan peningkatan amalan kebaikan, maka tentulah memasuki Ramadhan kelak telah tertanam habits yang benar dan sudah terbiasa dengan polanya.

Mengondisikan aktivitas itu perlu. Sebab seringkali kita hanya menjalani rutinitas tanpa pernah memperhatikan soal ruhiyah di dalamnya. Ruhiyah dalam artian makna Idrak Shilah BilLaah, kesadaran akan hubungan dengan Allah. Kesadaran ruhiyah ini yang akan menjadikan seorang hamba, seorang muslim dengan penuh kesadaran dan ketundukan menjalankan syariat. Tentu saja tanpa hambatan apalagi paksaan.

Berbenah tidak hanya soalan bathiniah, tapi juga lahiriah. Apa yang mesti kita siapkan? Tentu dimulai dari kebiasaan makan yang sehat, pola makan teratur beserta asupan gizi seimbang. Penulis banyak belajar dari challenge penuh ilmu dari dr. Zaidul Akbar, soal pola hidup sehat ala Rasulullah dengan banyak memanfaatkan produk Allah.

Banyak yang pada akhirnya menyadari, bahwa salah perhatian pada pola makan-lah yang selama ini mengakibatkan bersarangnya berbagai macam penyakit.

Pada intinya, berbenah semenjak sekarang itu perlu. Agar kita bisa lebih mempersiapkan diri dengan optimal menyambut binar kemuliaannya. Apa yang kita upayakan adalah semata ikhtiar, untuk tidak melalaikan begitu saja bulan yang penuh dengan keberkahan lagi pahala berlimpah.

Pada bulan Sya’ban inilah sejatinya dahulu Rasulullah pun memperbanyak amalan, membiasakan puasa, dan banyak menghidupkan amalan amalan nafilah. Pada bulan ini pula amalan seorang hamba diangkat pada Allah, maka dengan mengisinya beiring kebaikan dan keshalihan, semoga pun Allah mencatat kita dengan penghujung amalan yang baik. Insya Alla.

By: Saad Saefullah [disalin dari islampos.com]